Legal Formulation of Marriage of Different Religions for the Benefit of Society
DOI:
https://doi.org/10.30649/htlj.v1i2.95Keywords:
legal formulation, marriage of different religionAbstract
Different religious marriages are a problem for society. Indonesia is a country with the majority of the world's largest Muslim population issues concerning marriage is still common. There is a need for proper legal formulation for interfaith marriage as an effort to minimize any adverse impacts arising in different religious marriages.
Downloads
References
Asmin. (1986). Status Perkawinan Antar Agama Ditinjau dari Undang-undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974. Jakarta: Dian Rakyat.
Hazairin. (1983). Demokrasi Pancasila. Jakarta: Bina Aksara. http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol15655/empat-carapenyelundupanhukum-bagi-pasangan-beda-agama.
Kholiludin. (2009). Tedi. Kuasa Negara atas Agama: Politik Pengakuan, Diskursus “Agama Resmi” dan Diskriminasi Hak Sipil, cetakan Pertama. Semarang: Rasail Media Group.
Marzuki, Peter Mahmud. (2013). Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Monib, Muhammad dan Ahmad Nurcholish. (2009). Kado Cinta Bagi Pasangan Nikah Beda Agama. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ryan Muthiara Wasti, Direktur Pusat Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia (PAHAM) Jakarta, http://www.dakwatuna.com/2014/09/09/56730/pahampernikahan-beda-agama-melanggar-konstitusi.
Yowan, ”Islamic Fundamental Responses On Inter-Faith Marriage”, (http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JPI/article/view/582, diakses 1 Januari 2017).













